Jakarta- Bicara tentang Ijazah Palsu Joko Widodo sampai saat ini masih terus bergulir dan menjadi topik dan pembicaraan hangat baik dikalangan Masyarakat bahkan tidak terlepas menjadi bahan perbincangan dilakan Aktipis, Elemen bahkan sampai Para Purna Baktipun sudah mulai angkat bicara. Jum'at, 16/05/2025
Buyung Batu Bara Ketua Umum DPP " Lembaga Independen Mencari Keadilan " angkat bicara tentang carut marutnya masalah Ijazah Joko Widodo yang sudah Tiga Tahun lamanya terus menjadi bahan pembahasan dikalangan para Akademis, Aktipis, Purna Baktipun hingga Masyarakat awam.
Tiga Tahun lamanya Rakyat menunggu kepastian asli atau Palsu Ijazah yang dimaksud, namun hingga sampai saat ini belum ada sedikitpun titik terangnya
10 Tahun kita sebagai Rakyat Indonesia telah dipertontonkan dengan sebuah sandiwara kebohongan dan aturan yang yang di otak-atik oleh sang penguasa yang sampai saat ini menganggap dirinya masih terus berkuasa.
Sebenarnya permasalahan ini cukup sederhana dan simpel andaikan ada saja sedikit Kejujuran itu masih tertanam didalam diri Joko Widodo ini pasti sudah lama selesai dan tidak berlarut-larut.
Namun kenapa hal itu bisa terjadi....? Itu disebabkan sudah tempatnya kejujuran yang ada dalam dirinya.
Sudah berapa kali digelar persidangan diberbagai Pengadilan hanya untuk mendapatkan sebuah keadilan, namun semuanya itu kandas ditengah jalan sebab sampai saat ini permasalahan tersebut belum ada kepastian hukum, pengadilan yang kita harapkan adalah sebagai perwakilan Tuhan dalam memutus sebuah perkara akan tetapi tidak mampu berbuat banyak, itu disebabkan kekuasaan tersebut masih dalam genggamannya.
Yang sangat ironisnya lagi adalah ketika para pencari keadilan membuat laporan yang menyangkut tentang ijazah Palsu prosesnya begitu lambat, tapi ketika pada saat mereka melaporkan para Akademis tersebut langsung direspon dan ditanggapi, apakah sistem Hukum dinegara kita ini memang seperti ini.
Yang lebih mirisnya lagi adalah saat ini kita seperti diadu domba antara pencari keadilan dengan orang-orang yang mati-matian membela tuannya, dan terlihat dengan jelas saat ini sudah saling serang.
Disinilah nampak belum dewasanya cara berpikir karena tidak mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Berbicara Akademis para pencari keadilan melakukan gugatan itu berdasarkan Akademis yang dimiliki mereka dan kita harus menghormati itu, sebab ilmu yang dimiliki mereka tidak semua orang memilikinya.
Itulah sebabnya mereka lakukan berdasarkan kajian-kajian sesuai dengan ilmu yang mereka miliki dan itu dengan berani mereka unggah di Medsos karena hal itu dapat mereka pertanggung jawabkan terutama Dimata Hukum.
Disini nampak dengan jelas sebenarnya siapa yang berani dan siapa yang pengecut dalam hal ini.
Kalau saja Joko Widodo mau berterus terang dan memiliki sifat negarawan dan juga mantan orang No.1 di Negeri ini tentunya beliau harus mau membuka diri agar masalah ini cepat selesai, kuncinya terus terang dan jujur.
Kami dari DPP LIMK sangat menyayangkan sikap Joko Widodo seolah-olah mempermainkan masalah ini sehingga menjadi sebuah tontonan yang memuakkan.
Sebab Rakyat saat ini seperti menyaksikan sebuah Dagelan tanpa judul dan oleh sebab itu kami dari DPP LIMK meminta kepada Joko widodo agar sesegera mungkin mengakhiri permasalan ini agar tidak berlarut-larut sebab bukan ini saja yang harus kita hadapi, karena masih banyak lagi persoalan Negeri kita yang harus kita benahi dan perbaiki.
Karena Negeri kita ini sudah gonjang ganjing dengan permasalahan yang sampai saat ini belum selesai.
Apakah kita harus tetap terlena dengan hanya berfokus pada ijazah itu...,? Sementara masih banyak persoalan lain yang harus diselesaikan di Negeri ini.
Dan oleh sebab itu diakhir kami dari DPP LIMK akan terus menyoroti permasalahan yang ada di Negeri ini terutama tentang penegakan supremasi hukum.( Redaksi )