Para peserta berasal dari tiga bidang keahlian: 48 tukang pasang batu bata, 21 tukang cat bangunan, dan 31 aplikator baja ringan. Mereka akan menjalani pelatihan sekaligus uji kompetensi untuk memperoleh Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) yang diakui secara nasional.
Ishak Mekki menilai sertifikasi ini sebagai langkah strategis dalam peningkatan kualitas tenaga kerja konstruksi.
"Ini bukan sekadar pelatihan teknis. Sertifikasi menjadi bukti kompetensi sekaligus jaminan profesionalisme tenaga kerja dalam mendukung pembangunan yang aman dan berstandar,” kata Ishak.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian PUPR, Boby Ali Azhari, mengingatkan pentingnya kualitas kerja di sektor konstruksi. Menurut dia, kesadaran pekerja terhadap dampak langsung pekerjaan mereka terhadap keselamatan infrastruktur mutlak diperlukan.
"Pekerja konstruksi mesti menjadikan kualitas sebagai prioritas utama. Setiap kesalahan berdampak pada keselamatan,” ujarnya.
Wakil Bupati Ogan Komering Ilir, Supriyanto, berharap kegiatan ini melahirkan tenaga kerja yang tak hanya terampil, tetapi juga bersertifikat dan siap bersaing secara nasional.
"Kami mendukung penuh peningkatan kapasitas SDM konstruksi sebagai bagian dari visi OKI Maju Bersama—pembangunan yang inklusif dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat,” kata Supriyanto.
Pemerintah Kabupaten OKI menargetkan pembangunan infrastruktur yang lebih berkelanjutan dan berkualitas melalui peningkatan kompetensi tenaga kerja lokal.
PEWARTA : RINI
EDITOR : BAMBANG IRAWAN
